Foto untuk Artikel

[PRESS RELEASE] KASUS #1

Menakar Ketahanan Pangan: Antara Ambisi Food Estate dan Realitas Lapangan

Bogor, 1 Juni 2025 — Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University melalui Departemen Kajian Strategi dan Advokasi menggelar diskusi luring bertajuk Kajian Serius (KASUS) 1 dengan tema “Menakar Ketahanan Pangan: Antara Ambisi Food Estate dan Realitas Lapangan”. Bertempat di Ruang Senat Akademik Lantai 6, Gedung AHN IPB University, kegiatan ini bertujuan menjadi ruang reflektif atas kebijakan food estate sekaligus merespons isu-isu strategis terkait ketahanan pangan nasional.

Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 60 peserta dari berbagai latar belakang akademik dan profesional, serta didukung oleh 15 panitia pelaksana. Acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University, Firman Arief Soejana, S.T., M.T., yang menekankan pentingnya peran mahasiswa pascasarjana dalam menyikapi isu-isu strategis pembangunan bangsa secara kritis dan konstruktif, terutama dalam sektor pangan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Kegiatan Kajian Serius 1 ini menghadirkan dua pembicara dengan latar belakang dan perspektif yang kuat, yaitu Prof. Dr. Budi Mulyanto, M.Sc. (Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University) dan Pak Adam Kurniawan (Kepala Divisi Public Engagement Eksekutif Nasional WALHI). Diskusi dimoderatori oleh Sulaeman, S.P., staf Departemen KSA FW IPB University.

Dalam pembukaannya, Prof. Budi Mulyanto memaparkan pentingnya keseimbangan antara intensifikasi dan perluasan lahan dalam pembangunan pertanian, serta menyoroti tantangan struktural seperti degradasi lahan dan krisis regenerasi petani. Sementara itu, Pak Adam Kurniawan memberikan kritik dan catatan mendalam terhadap pelaksanaan proyek food estate yang dinilai belum berpihak pada keberlanjutan lingkungan dan keadilan sosial bagi masyarakat adat serta petani lokal.

Diskusi berlangsung hangat dan partisipatif. Isu-isu seperti keberlanjutan ekosistem, transparansi program food estate, serta peran perguruan tinggi dalam advokasi kebijakan pangan menjadi sorotan. Peserta yang hadir secara langsung turut menyampaikan pandangan dan pertanyaan kritis, mencerminkan antusiasme dan kepedulian mahasiswa pascasarjana terhadap masa depan pangan Indonesia.
Kajian Serius 1 menjadi langkah awal untuk memperkuat peran mahasiswa pascasarjana sebagai mitra kritis dan strategis dalam pembangunan bangsa. Melalui forum ini, diharapkan lahir gagasan dan pemikiran-pemikiran solutif yang dapat menjembatani ambisi program pemerintah dengan realitas sosial-ekologis di lapangan. 

Foto untuk Artikel (5)

[Press Release] Teras LHA Series 2

Bogor, 30 Mei 2025 — Program Teras LHA (Lingkungan Hidup dan Agromaritim) Series 2 resmi digelar di Resto Bumi Semboja, Kota Bogor dengan menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc selaku Dekan FPIK IPB University. Teras LHA Series 2 kali ini dihadiri oleh 34 mahasiswa dan alumni IPB University. Rangkaian acara tersebut mengangkat tema “Menelusuri Paradoks Konservasi Pesisir” yang diisi dengan diskusi kritis mengenai makna implementasi konservasi lingkungan dan permasalahan regulasi tata kelola sumber daya alam.

Kegiatan Teras LHA 2 dibuka oleh sambutan Ketua Pelaksana, Ir. Adi Karta Kusuma, S. Hut dan Firman Arief Soejana, M.T selaku Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University. Ketua Pelaksana menyampaikan, kegiatan Teras LHA yang terbagi dalam 6 series ini di mana sekarang adalah series 2-nya berangkat dari keresahan teman-teman yang berkaitan tentang lingkungan hidup dan agromaritim. Sambutan diakhiri oleh Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascsarjana yang menyampaikan, “Semoga kegiatan Teras LHA nantinya dapat menghasilkan sebuah kebijakan yang sangat berguna untuk kita semua ke depannya”. 

Pada awal sesi diskusi, Prof Fredinan menegaskan “pentingnya memandang sumber daya alam (SDA) sebagai anugerah Tuhan yang tidak terbatas namun pemanfaatannya harus tetap terukur dan berkelanjutan”. Beliau menyampaikan bahwa kawasan konservasi merupakan sinyal akan kebutuhan khusus terhadap perlindungan SDA sekaligus sebagai bentuk intervensi penting dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi nasional.

Pada tahun 1990-an, konservasi dipahami sebagai barang yang dilindungi dan berkembang hingga sekarang. Prof Fredinan menekankan bahwa konservasi bukan sekadar pembatasan tetapi pengelolaan SDA yang bijak dan terencana dengan mengedepankan prinsip pelestarian, pemanfaatan, dan keberlanjutan. Beliau mengkritisi rendahnya pemanfaatan kekayaan laut Indonesia sebagai sumber penerimaan negara yang belum tergarap maksimal.

Diskusi semakin hidup saat sesi tanya jawab, di mana para peserta mengangkat isu-isu aktual seperti konflik kepentingan antara konservasi dan industri tambang di wilayah pesisir, misalnya yang terjadi di Bangka Belitung dan Halmahera. Menanggapi hal ini, Prof Fredinan menyampaikan bahwa paradoks konservasi tidak harus membenturkan nilai ekologi dan ekonomi, melainkan justru dapat disinergikan demi mencapai pembangunan berkelanjutan berbasis daya dukung lingkungan (carrying capacity). Prof Fredinan juga menegaskan pentingnya peran akademisi dalam mendorong kebijakan berbasis kondisi lokal serta ruang partisipatif bagi masyarakat kecil agar tidak hanya menjadi objek tetapi pelaku aktif dalam pembangunan berkelanjutan.

Acara ini menjadi pengingat bahwa konservasi yang ideal bukanlah menolak pembangunan, melainkan mengarahkan pembangunan agar selaras dengan keberlangsungan ekologi. “Konservasi adalah tindakan menjaga lingkungan untuk memastikan kesejahteraan di masa depan”, pesan penutup Prof Fredinan mengakhiri sesi diskusi.

Foto untuk Artikel (4)

[Press Release] Seminar Hybrid Blibiometa 2025

Bogor, 24 Mei 2025 – HIMMPAS IPB University berkolaborasi bersama Departemen ASET FW IPB University dan BSC IPB University menyelenggarakan Seminar Hybrid BIBLIOMETA 2025: Strategi Riset Terkini dengan Bibliometrik & Meta-Analisis dengan tema “Meningkatkan Kapasitas Akademik melalui Analisis Bibliometrik dan Meta-Analisis untuk Riset yang Lebih Berkualitas” di ruang Senat Akademik Lantai Enam, IPB University. Kegiatan ini dirancang untuk membekali mahasiswa pascasarjana dengan metodologi riset berbasis sintesis ilmiah yang semakin relevan dalam menjawab tantangan penelitian multidisiplin saat ini.

Seminar ini dilaksanakan secara hybrid, diikuti oleh 167 peserta 41 peserta dan 6 delegasi yang hadir secara luring dan 158 secara daring dari berbagai latar belakang akademik, baik dari dalam maupun luar IPB University. Acara dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F., Dekan Sekolah Pascasarjana IPB University yang menekankan bahwa pendekatan meta-analisis memiliki peran penting dalam menghasilkan bukti ilmiah yang kuat, khususnya di bidang kesehatan dan pertanian, serta mendorong kolaborasi berbasis data antar peneliti.

Rangkaian seminar ini dikemas secara interaktif dan aplikatif. Narasumber pertama yakni Sazli Tutur Risyahadi, S.T.P., M.T., M.Si yang menyampaikan konsep dan tahapan meta-analisis, mulai dari identifikasi topik, pencarian dan penyaringan literatur, hingga ekstraksi data dan sintesis hasil menggunakan perangkat lunak Open Meta-Analyst. Diskusi turut mengulas penerapan meta-analisis dalam studi pertanian, seperti pengaruh dosis nitrogen terhadap produktivitas tanaman, disertai praktik pengolahan data menggunakan Excel.

Selanjutnya, sesi kedua dengan pemateri Muh. Firmansyah, S.T.P. M.Si membahas pendekatan bibliometrik sebagai alat evaluasi dan pemetaan tren penelitian ilmiah global. Peserta diperkenalkan pada teknik pengumpulan dan pembersihan data dari basis data Scopus dan Web of Science, serta proses analisis menggunakan R Studio. Narasumber menjelaskan berbagai level analisis (makro, meso, mikro), termasuk analisis kolaborasi penulis dan jejaring sitasi, guna memetakan konstelasi keilmuan secara lebih strategis.

Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi, penyerahan doorprize, pengumuman bootcamp lanjutan yang akan dilaksanakan pada Juni mendatang, serta pemindaian kehadiran melalui barcode. Menariknya, sebagian dari hasil kegiatan ini didedikasikan untuk solidaritas kemanusiaan bagi Palestina, sebagai bentuk integrasi antara kepedulian sosial dan kontribusi akademik.

Melalui seminar Bliblio Meta 2025, mahasiswa pascasarjana tidak hanya memperoleh pemahaman teoritis dan praktis tentang bibliometrik dan meta-analisis, tetapi juga diperkuat dalam kapasitas berpikir kritis, analitis, dan kolaboratif untuk menghasilkan riset yang berdampak nyata.

Ucapan terimakasih banyak juga kami sampaikan kepada media partner yang telah berkenan mendukung acara kami yaitu PAMAJATIM, Kelurahan Awardee IPB University, FOMPASRI, IKAMAPAJA, Forsi HIMMPAS, HIMAPAS EPN, IMPASSEL, IKAMAPA, HIMAWIPA, HIMMPAS UNY, HIMMPAS UPI, dan HIMMPAS UGM.

Foto untuk Artikel (3)

[Press Release] Temu Perdana Mentor dan Mentee GAMP

Building Global Academic Competitiveness: Publication, Presentation, and International Collaboration

Bogor, 17 Mei 2025 Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University dari Departemen Akademik, Riset, Pelatihan (ASET) dan Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) menyelenggarakan Temu Perdana Mentor dan Mentee GAMP sebagai awal kegiatan Global Achiever Mentorship Program (GAMP) yang bertemakan “Building Global Academic Competitiveness: Publication, Presentation, and International Collaboration” di Auditorium Satari Fakultas Kedokteran, IPB University.

Pelaksanaan Temu Perdana Mentor dan Mentee GAMP adalah acara untuk mempertemukan para mentor, mentee dan buddy dalam sebuah forum interaktif sebagai pembuka program mentoring yang dilaksanakan secara intensif selama satu bulan. Program mentoring terdiri dari tiga kelas utama yaitu International Presenter Class, Scientific Publication Class, dan Student Exchange Class. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan lebih siap berkompetisi secara global serta meningkatkan kontribusi akademik mahasiswa pascasarjana. Temu perdana ini dihadiri oleh mentor-mentor yang luar biasa yang akan mendampingi para mentee.

Program GAMP ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi akademik dan non-akademik. Setiap kelas mentoring akan berlangsung selama empat pertemuan dan ditutup dengan graduation yang akan memilih satu mentee terbaik dari masing-masing kelas untuk mendapatkan penghargaan.

Kelas dan Mentor Unggulan:

  • Scientific Publication: Fokus pada strategi publikasi hingga proses menghadapi peer review, dibimbing oleh Nor Isnaeni Dwi Arista, Fatchurrachman, dan Rischa Amalia Saleha.
  • International Presenter: Memberikan pelatihan story telling, visualisasi data, dan etika komunikasi ilmiah, diasuh oleh Firdaus Cahyadi, M. Fadli Hanafi, dan Fahri Sinulingga.
  • Student Exchange: Membekali peserta dengan trik aplikasi, proposal, dan mock interview untuk program pertukaran pelajar, dibimbing oleh Setiya Tiara, Ria Oktorina, dan M. Sulaiman Daulai.

Acara ini juga menghadirkan sesi perkenalan dari para mentor. Bapak Firdaus Cahyadi menyoroti pentingnya menyampaikan data hasil riset secara menarik agar menjadi perbincangan publik. Sementara itu, Bapak Fahri Sinulingga membagikan pengalamannya dari program internasional dan tips meningkatkan kemampuan presentasi dalam Bahasa Inggris. Fadli Hanafi juga menyampaikan pada kelas ini akan membahas bagaimana mempresentasikan hasil publikasi di depan public dengan membahas tips and trick presentasi internasional / nasional.

Dari kelas Student Exchange, Ibu Setiya Tiara dan Bapak Sulaiman membagikan pengalaman mereka dalam menembus program riset dan pertukaran pelajar di Jepang dan Swedia. Sedangkan dari kelas publikasi, para mentor berbagi tips and trik menembus jurnal bereputasi seperti Scopus dan SINTA. Selain para mentor, kegiatan ini juga memperkenalkan para buddy yang akan menjadi pendamping bagi para mentee selama proses mentoring berlangsung.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang sudah mendukung kegiatan ini yaitu PT. Antam Tbk, Indonesia Mengglobal, Goodstats.id dan Takoyaki creamy Hakkan, serta kepada media partner BSC, HIMMPAS, Forsca Biologi. Forsca AGH. ⁠Ecologica (PSL). ⁠Himapas EPN, Gumapastika (Gugus mahasiswa matematika terapan), ⁠Ikamapsu (Ikatan Mahasiswa Pascasarjana Sumatera Utara), ⁠Rumana (Sulsel-Bar), Ikamapa (Ikatan mahasiswa pascasarjana aceh), ⁠IMMPACS (Ikatan mahasiswa Minang Pascasarjana), ⁠IMPASSEL (Ikatan Mahasiswa Pascasarjana Sumatera selatan, ⁠IMPASTRA (Ikatan Mahasiswa Pascasarjana Sulawesi Tenggara), ⁠Kelurahan LPDP IPB, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), ⁠Beasiswa Indonesia Maju

Foto untuk Artikel (2)

[Press Release] Teras LHA Series 1 

Bogor, 2 Mei 2025 – Program Teras LHA (Lingkungan Hidup dan Agromaritim) Series 1 resmi digelar di Ruang Foresta, IPB University dengan menghadirkan Prof. Dr. Ir. Sudarsono Soedomo, M.S., MPA sebagai narasumber utama. Acara diikuti oleh 31 mahasiswa IPB University, mengangkat tema “Perjalanan Rezim Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Agromaritim” dan menyajikan diskusi kritis mengenai tata kelola sumber daya alam (SDA) dan mekanisme pengendalian dampak lingkungan. 

Acara dibuka oleh sambutan Ketua Pelaksana, Ir. Adi Karta Kusuma, S.Hut. dan Abdul Haris Munandar, S.P., M.P. selaku Wakil Ketua Umum Eksternal Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University. Ketua Pelaksana menyampaikan kegiatan Teras LHA ini terdiri dari 6 rangkaian series yang nantinya mengangkat isu-isu lingkungan hidup dan agromaritim. Sambutan diakhiri oleh Wakil Ketua Umum Eksternal Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University yang menyampaikan “Melalui kegiatan ini, kita dapat menyadari betapa pentingnya lingkungan itu terhadap manusia”.

Prof. Sudarsono menyoroti pentingnya menginternalisasi dampak eksternalitas khususnya yang bersifat negatif ke dalam sistem ekonomi. Beliau memperkenalkan empat pendekatan utama: pajak dan subsidi Pigouvian, teori Coase dan negosiasi, izin atau sertifikasi yang dapat diperdagangkan (tradable permits), serta tindakan sukarela dan norma sosial. Beliau menjelaskan masih adanya keterbatasan kewenangan pemerintah dalam konteks empat rezim hak kepemilikan sumber daya: private property (PP), common property (CP), state property (SP), dan non-property (NP). Contoh kasus kebakaran hutan pada lahan privat menjadi sorotan penting mengenai celah tanggung jawab dan penegakan hukum.

Diskusi juga menyoroti lemahnya koordinasi antar lembaga pemerintah serta kurangnya peran negara sebagai regulator dalam pengelolaan SDA, khususnya dalam bidang pertambangan. Negara kerap lalai hadir saat terjadi pelanggaran yang menyebabkan masyarakat menanggung kerugian lingkungan. Prof. Sudarsono juga menegaskan bahwa prinsip pengelolaan SDA termasuk di sektor kelautan dan agromaritim harus selalu berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, seimbang antara keberlanjutan lingkungan dan kemajuan ekonomi.

Acara ditutup dengan penegasan akan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mengawal kebijakan lingkungan serta perlunya transparansi dan keterbukaan informasi dalam setiap proses pengambilan keputusan. Sudah saatnya peran aktif masyarakat tidak lagi dipandang sebagai pelengkap, melainkan sebagai kekuatan utama dalam mengawal setiap kebijakan lingkungan. Dalam semangat ini, Pasal 33 UUD 1945 kembali bergema sebagai landasan moral dan konstitusional yang menegaskan: pengelolaan kekayaan alam Indonesia harus berpihak kepada kepentingan rakyat banyak, bukan segelintir pihak.

“Jangan pernah berpikir kita tidak ada manfaatnya. Sekecil apapun yang kita lakukan tetap berpengaruh,” pesan Prof. Sudarsono menutup sesi diskusi.

Foto untuk Artikel (1)

[Press Release] Grand Launching Omda Cup & Culture Fest 2025

OMDA Cup & Culture Fest 2025 resmi dibuka pada Selasa, 29 April 2025 di Auditorium Fakultas Ekonomi Manajamen IPB University. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis Sekolah Pascasarjana ke-50 IPB University dan diselenggarakan berbarengan dengan Kick Off Dies Natalis. Rangkaian ini dihadiri oleh lebih dari 250 peserta, termasuk Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, Menteri PPN/Bappenas, perwakilan dari Direktorat Jenderal Diktiristek, dekan se-IPB University, mantan dekan, serta para dosen, mahasiswa, dan alumni.

Pemukulan gong oleh dekan Sekolah Pascasarjana dan pemutaran video peluncuran menandai dimulainya pertandingan yang mempertemukan berbagai tim olahraga dan seni dari mahasiswa lintas daerah, dengan semangat kompetisi yang sehat dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan. Grand launching OMDA Cup & Culture Fest 2025 turut dimeriahkan oleh berbagai organisasi mahasiswa daerah (OMDA) Pascasarjana IPB University, dengan penampilan seni dan budaya yang menggambarkan kekayaan tradisi masing-masing daerah:

PAMAJATIM menampilkan Tarian Gandrung, tarian khas Banyuwangi yang menggambarkan semangat dan keanggunan.

IMPASSEL mempersembahkan Tari Tanggai, sebagai simbol penghormatan dan keramahan khas masyarakat Palembang.

FOMPASRI menampilkan Tari Sekapur Sirih, tarian tradisional penyambutan dari Jambi.

IKAMAPSU & RUMANA berkolaborasi membawakan nyanyian lagu-lagu daerah yang menggugah rasa cinta tanah air.

OMDA Cup & Culture Fest 2025 akan mempertandingkan berbagai cabang olahraga seperti futsal, basket, dan badminton, serta lomba-lomba seni dan budaya seperti videografi budaya dan cover lagu. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang dan terbuka untuk seluruh mahasiswa pascasarjana IPB yang tergabung dalam organisasi daerah (OMDA). Kami mengajak seluruh peserta untuk menjunjung tinggi sportivitas serta mempererat solidaritas antar daerah.

Yuk, jadi bagian dari kemeriahan OMDA Cup & Culture Fest 2025 dan dukung tim favoritmu dalam ajang olahraga terbesar antar mahasiswa daerah! Saksikan pertandingan seru, nikmati ragam budaya dari seluruh penjuru Indonesia, dan rasakan semangat persatuan yang menginspirasi. Jangan lewatkan momen spesial ini—ikuti informasinya di media sosial resmi kami.

Bersama kita rayakan sportivitas, persaudaraan, dan semangat juang anak muda Indonesia!

Foto untuk Artikel

[Press Release] Dies Natalis 50 Tahun Sekolah Pascasrajana IPB University

50 Tahun Sekolah Pascasarjana IPB University – Navigating the Future: Science, Policy, Innovations

Bogor, 29 April 2025 – Semarak peringatan 50 tahun Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University berlangsung khidmat dan meriah di Auditorium FEM, IPB University. Acara ini menandai tonggak sejarah penting dalam perjalanan institusi yang telah melahirkan puluhan ribu pemikir dan inovator bangsa sejak berdiri pada tahun 1974. Mengusung tema “Navigating the Future: Science, Policy, Innovations”, perayaan emas ini tidak hanya menjadi momentum reflektif, tetapi juga wadah untuk menegaskan kembali peran strategis pendidikan tinggi dalam menjawab tantangan pembangunan nasional dan global.

Dalam laporan pembukanya, Dekan SPs IPB University, Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F.Trop., IPU., menyampaikan bahwa SPs IPB merupakan pionir pendidikan lintas disiplin yang konsisten menjembatani sains, kebijakan, dan inovasi. Ia menyebut bahwa lebih dari 480 ribu mahasiswa telah melalui proses pendidikan pascasarjana di IPB, baik dari program magister maupun doktoral. “Sekolah Pascasarjana adalah rumah bagi kolaborasi antara ilmu, tempat lahirnya solusi dan arah baru pembangunan. Kini saatnya kita menavigasi masa depan dengan keberanian dan komitmen pada ilmu yang berdampak,” ujarnya.

Pembukaan resmi Dies Natalis ke-50 dilakukan oleh Plh. Rektor IPB University, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain Siregar, M.For.Sc., IPU, ASEAN Eng. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar selebrasi, melainkan panggilan untuk menguatkan misi keilmuan dan inovasi. Ia menambahkan bahwa Sekolah Pascasarjana memegang peran strategis dalam mengakselerasi transformasi IPB menjadi kampus rujukan nasional dalam pengembangan sains berbasis kebijakan. “IPB tidak hanya menghasilkan riset unggul, tetapi juga membangun jembatan antara pengetahuan dan aksi nyata. Dies Natalis ini menjadi titik awal penguatan kontribusi itu,” pesannya.

Kick Off Dies Natalis SPs dilanjutkan dengan orasi ilmiah dari dua keynote speaker tokoh nasional. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd., hadir langsung dan menyampaikan ajakan agar IPB University terlibat lebih dalam dalam pembangunan desa. Ia menekankan perlunya mencetak pemimpin-pemimpin lokal yang lahir dari perguruan tinggi. “Saya ingin IPB mencetak CEO-CEO Tani di 75 ribu desa. Anak-anak muda IPB harus hadir di tengah masyarakat desa dan menjadi penggerak pembangunan dari bawah,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Saintek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Prof. Dr. Eng. Yudi Darma, M.Si., menyoroti pentingnya hilirisasi riset dan diseminasi ilmu yang lebih adaptif dengan kebutuhan masyarakat. Ia mengajak seluruh sivitas akademika untuk menjadikan sains sebagai basis dari setiap keputusan strategis bangsa. “Ilmu pengetahuan yang tidak dimanfaatkan hanya akan menjadi tumpukan dokumen. Kita perlu keberanian untuk membawa riset keluar dari laboratorium, menuju ranah kebijakan dan praktik pembangunan,” pesannya.

Dalam sesi diskusi panel, hadir tiga narasumber utama yang memberikan perspektif lintas sektor: Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, M.T., Tenaga Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI; Prof. Edy Giri Rachman Putra, Ph.D., Deputi SDM dan IPTEK BRIN; serta Ir. Dwi Larso, M.SIE., Ph.D., Direktur Beasiswa LPDP. Dipandu oleh moderator Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, M.Sc., forum ini menggali dinamika diplomasi sains, pembangunan SDM riset, dan sinergi antara pemerintah, akademisi, serta sektor industri dalam memperkuat daya saing nasional.

Salah satu sesi yang paling menginspirasi adalah Reflektif SPs, yang menghadirkan dua mantan dekan SPs IPB University, yakni Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng. Keduanya berbagi pengalaman, nilai perjuangan, serta pandangan tentang masa depan pendidikan pascasarjana. Dalam suasana penuh nostalgia, mereka menyampaikan harapan agar SPs IPB terus menjadi pusat ilmu yang adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman. “Kami membangun ini dengan semangat pelayanan terhadap ilmu dan bangsa. Sekarang giliran generasi muda meneruskan tongkat estafet ini,” ujar Prof. Syafrida.

Menghormati jejak para pemimpin terdahulu, SPs IPB University memberikan penghargaan kepada para dekan lintas generasi, baik yang masih aktif maupun yang telah wafat. Penghargaan diserahkan langsung oleh Dekan SPs bersama perwakilan keluarga. Tokoh-tokoh yang menerima apresiasi antara lain Prof. Dr. Andi Hakim Nasution (alm); Prof. Dr. Ir. Edi Guhardja, M.Sc., Ph.D. (alm); Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc.; Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.; Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr. (alm); dan Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng. Suasana penuh penghargaan dan haru mengiringi sesi ini sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mereka terhadap perkembangan institusi.

Momentum peringatan 50 tahun ini juga ditandai dengan Grand Launching OMDA CUP & Culture Fest 2025, sebuah ajang kolaborasi budaya dan olahraga antar organisasi mahasiswa daerah di lingkungan Sekolah Pascasarjana IPB. Seremoni pembukaan dilakukan dengan pemukulan gong oleh Dekan SPs Prof. Dodik Ridho Nurrochmat, didampingi Wakil Dekan Prof. Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Titi Candra Sunarti, M.Si. Turut mendampingi dalam simbolisasi tersebut adalah Dinda Aslam Nurul Hida, S.P., M.Si., Wakil Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University, serta Muhammad Alfikri, S.E., Ketua Panitia Omda Cup Pasca IPB. 

Sebagai penutup, rangkaian acara dimeriahkan oleh penampilan seni budaya dari mahasiswa pascasarjana yang tergabung dalam berbagai Organisasi Mahasiswa Daerah. Tarian khas daerah dibawakan oleh mahasiswa asal Riau, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan, yang memukau audiens dengan koreografi dan kostum yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara. Suasana semakin hangat saat penampilan musik dan nyanyian disuguhkan oleh mahasiswa asal Sumatera Utara, serta kolaborasi mahasiswa dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Pertunjukan ini menjadi bukti bahwa SPs IPB University adalah rumah besar bagi keberagaman, tempat bertemunya ilmu, budaya, dan semangat persatuan Indonesia.

Dengan semangat 50 tahun, Sekolah Pascasarjana IPB University mempertegas komitmennya untuk terus melahirkan pemimpin berilmu, ilmuwan berdampak, dan inovator yang mampu menavigasi masa depan bangsa dengan sains, kebijakan, dan inovasi.

Cover Post Samarasa 1 (1142 x 548 px)

[Press Release] SAMARASA #1

Sekretaris Kabinet Resilien sukses menyelenggarakan kegiatan SAMARASA #1 dengan tema “Pause. Breathe. Continue: Cerita Kita di Tengah Hari-Hari yang Berlari”. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu, 27 April 2025, di Taman SKHB IPB University, dan diikuti oleh 20 peserta dari berbagai departemen.

SAMARASA #1 hadir sebagai ruang santai dan suportif untuk saling mendengarkan dan berbagi cerita. Peserta duduk melingkar di tengah suasana taman yang hijau dan adem, berbincang tentang hal-hal yang seringkali tersembunyi di balik rutinitas harian—mulai dari rasa sedih, kekhawatiran yang menggantung, hingga momen-momen kecil yang membahagiakan.

Kegiatan dimulai dengan dan disclaimer tentang rules kegiatan akan santai dan tanpa judgement, kegiatan dilanjutkan dengan sesi perkenalan antar anggota untuk mencairkan suasana, kemudian masuk ke inti acara yaitu sesi berbagi cerita yang disampaikan dengan cara menulis di kertas. Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi singkat disertai foto bersama. 

Salah satu momen yang cukup membekas adalah ketika seorang peserta dengan jujur mengungkapkan, “Akhir-akhir ini sedang mempertanyakan tujuan S2 ku kembali, apalagi melihat teman-teman yang sudah memiliki finansial stabil, kerja/karir stabil, bisa ngasih uang ke orangutan, sementara aku masih lanjut S2?” Ungkapan ini membuka percakapan hangat seputar tekanan sosial, karena banyak orang merasakan hal serupa, standar pencapaian yang tak selalu sama, dan pentingnya memahami bahwa setiap orang memiliki garis waktunya sendiri.

Kegiatan berlangsung seru dan penuh kehangatan. Tidak ada tekanan, tidak ada tuntutan—hanya ruang yang aman untuk menjadi diri sendiri. Banyak peserta yang merasa lebih ringan dan didengar.

Dengan konsep chill and talk, kegiatan ini harapannya dapat membawa dampak besar dalam menguatkan solidaritas dan ketahanan mental sesama pengurus.

SAMARASA, SAMASAMA SALING MERASA~

[Press Release Kilau Ramadhan Dan Hari Raya]

[Press Release] Kilau Ramadhan Dan Hari Raya

Departemen Community Development Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University telah menyelenggarakan kegiatan Kilau Ramadhan dan Hari Raya dengan tema “Berbagi Keberkahan, Menebar Kebaikan”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat, 21 Maret 2025 di Yayasan H. Haryono Mukana, Cibanteng.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian mahasiswa dalam mempererat tali silaturahmi dan menyemarakkan bulan suci Ramadhan. Rangkaian kegiatan meliputi kajian keagamaan, buka puasa bersama, serta pemberian santunan kepada anak-anak yatim di yayasan tersebut. Terdapat 20 anak yang menerima santunan di acara tersebut.

Kajian Ramadhan disampaikan oleh Ustaz M. Syauqi Ilallah, S.Ag., Al Hafizh, yang mengangkat pesan penting bahwa apabila landasan dalam berbuat sesuatu adalah iman, ikhlas, dan ketaatan kepada Allah, maka itulah hakikat ajaran Islam. Beliau menjelaskan bahwa iman adalah keyakinan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, para nabi dan rasul, serta qada dan qadar. Ikhlas berarti melakukan segala amal perbuatan semata-mata karena Allah, bebas dari niat duniawi, dan hanya mengharap ridha-Nya. Sementara ketaatan merupakan perintah Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an dan menjadi wujud nyata penghambaan.

Donasi sebesar Rp2.156.256,00 yang berhasil dikumpulkan sebelumnya menjadi bekal utama terlaksananya kegiatan Kilau Ramadhan dan Hari Raya. Dana tersebut digunakan untuk memberikan Santunan berupa paket sembako, serta konsumsi berbuka puasa untuk anak-anak di yayasan.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk sponsor konsumsi dari D’Sawah dan J.A’S Taste. Selain bantuan dana, turut disalurkan donasi berupa Mukena dan Al-Qur’an yang menambah kebahagiaan anak-anak menjelang Hari Raya.

Kegiatan ini adalah bukti nyata dari kepedulian dan partisipasi aktif mahasiswa dalam rangka memperkuat solidaritas dan saling mendukung. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para donatur, sponsor, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini.

Bersama kita ciptakan Ramadhan yang lebih bermakna!! 🌙✨

Press Release Forum Komunikasi Ormawa Pascasarjana

[Press Release] Forum Komunikasi Ormawa Pascasarjana

Bogor, 15 Maret 2025 – Dalam rangka memperkuat komunikasi dan menumbuhkan kolaborasi di lingkungan pascasarjana IPB University, dari Departemen Public Relation (PR) Forum Wacana (FW) IPB University menggelar acara Forum Komunikasi Ormawa Pascasarjana dengan tema ‘Tumbuhkan Komunikasi untuk Kolaborasi Tangguh” pada 15 Maret 2025 di Auditorium Abdul Muis Nasution, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University, Dramaga yang dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing organisasi mahasiswa di lingkungan pascasarjana IPB University.

Forum ini bertujuan untuk memperkuat jejaring komunikasi, berbagi pengalaman serta Menyusun strategi Bersama dalam meningkatkan efektivitas organisasi mahasiswa. Selain itu, forum ini juga dapat menjadi ajang pertukaran informasi mengenai peluang akademik, riset dan pengembangan kapasitas mahasiswa. Acara ini dihadiri lebih dari 40 orang yang merupakan perwakilan dari masing-masing organisasi mahasiswa di lingkungan pascasarjana IPB University yang antusias.

Forum ini terdiri dari beberapa sesi, sesi pertama diawali dengan sambutan dari ketua pelaksana yaitu Husaini Maulana, S.P., sambutan oleh Ketua Umum FW yaitu Firman Soejana, S.T., M.T. dan dilanjutkan dengan sesi presentasi oleh BPH dan 10 Departemen FW, serta presentasi oleh semua ormawa yang berhadir. Sesi selanjutnya yaitu sesi diskusi yang mana pada sesi tersebut antara FW dan Ormawa saling memaparkan kebutuhan mereka satu sama lain agar terwujud kolaborasi yang Tangguh antara FW dan Ormawa.

Dengan adanya forum ini diharapkan dapat dapat terwujud komunikasi yang lebih kuat untuk mewujudkan kolaborasi yang Tangguh serta menjadi wadah saling bertukar informasi di lingkungan Pascasarjana IPB University.