50 Tahun Sekolah Pascasarjana IPB University – Navigating the Future: Science, Policy, Innovations
Bogor, 29 April 2025 – Semarak peringatan 50 tahun Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB University berlangsung khidmat dan meriah di Auditorium FEM, IPB University. Acara ini menandai tonggak sejarah penting dalam perjalanan institusi yang telah melahirkan puluhan ribu pemikir dan inovator bangsa sejak berdiri pada tahun 1974. Mengusung tema “Navigating the Future: Science, Policy, Innovations”, perayaan emas ini tidak hanya menjadi momentum reflektif, tetapi juga wadah untuk menegaskan kembali peran strategis pendidikan tinggi dalam menjawab tantangan pembangunan nasional dan global.
Dalam laporan pembukanya, Dekan SPs IPB University, Prof. Dr. Ir. Dodik Ridho Nurrochmat, M.Sc.F.Trop., IPU., menyampaikan bahwa SPs IPB merupakan pionir pendidikan lintas disiplin yang konsisten menjembatani sains, kebijakan, dan inovasi. Ia menyebut bahwa lebih dari 480 ribu mahasiswa telah melalui proses pendidikan pascasarjana di IPB, baik dari program magister maupun doktoral. “Sekolah Pascasarjana adalah rumah bagi kolaborasi antara ilmu, tempat lahirnya solusi dan arah baru pembangunan. Kini saatnya kita menavigasi masa depan dengan keberanian dan komitmen pada ilmu yang berdampak,” ujarnya.

Pembukaan resmi Dies Natalis ke-50 dilakukan oleh Plh. Rektor IPB University, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain Siregar, M.For.Sc., IPU, ASEAN Eng. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar selebrasi, melainkan panggilan untuk menguatkan misi keilmuan dan inovasi. Ia menambahkan bahwa Sekolah Pascasarjana memegang peran strategis dalam mengakselerasi transformasi IPB menjadi kampus rujukan nasional dalam pengembangan sains berbasis kebijakan. “IPB tidak hanya menghasilkan riset unggul, tetapi juga membangun jembatan antara pengetahuan dan aksi nyata. Dies Natalis ini menjadi titik awal penguatan kontribusi itu,” pesannya.
Kick Off Dies Natalis SPs dilanjutkan dengan orasi ilmiah dari dua keynote speaker tokoh nasional. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd., hadir langsung dan menyampaikan ajakan agar IPB University terlibat lebih dalam dalam pembangunan desa. Ia menekankan perlunya mencetak pemimpin-pemimpin lokal yang lahir dari perguruan tinggi. “Saya ingin IPB mencetak CEO-CEO Tani di 75 ribu desa. Anak-anak muda IPB harus hadir di tengah masyarakat desa dan menjadi penggerak pembangunan dari bawah,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Saintek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Prof. Dr. Eng. Yudi Darma, M.Si., menyoroti pentingnya hilirisasi riset dan diseminasi ilmu yang lebih adaptif dengan kebutuhan masyarakat. Ia mengajak seluruh sivitas akademika untuk menjadikan sains sebagai basis dari setiap keputusan strategis bangsa. “Ilmu pengetahuan yang tidak dimanfaatkan hanya akan menjadi tumpukan dokumen. Kita perlu keberanian untuk membawa riset keluar dari laboratorium, menuju ranah kebijakan dan praktik pembangunan,” pesannya.
Dalam sesi diskusi panel, hadir tiga narasumber utama yang memberikan perspektif lintas sektor: Dr. Ir. Musdhalifah Machmud, M.T., Tenaga Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI; Prof. Edy Giri Rachman Putra, Ph.D., Deputi SDM dan IPTEK BRIN; serta Ir. Dwi Larso, M.SIE., Ph.D., Direktur Beasiswa LPDP. Dipandu oleh moderator Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo Arifin, M.Sc., forum ini menggali dinamika diplomasi sains, pembangunan SDM riset, dan sinergi antara pemerintah, akademisi, serta sektor industri dalam memperkuat daya saing nasional.
Salah satu sesi yang paling menginspirasi adalah Reflektif SPs, yang menghadirkan dua mantan dekan SPs IPB University, yakni Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng. Keduanya berbagi pengalaman, nilai perjuangan, serta pandangan tentang masa depan pendidikan pascasarjana. Dalam suasana penuh nostalgia, mereka menyampaikan harapan agar SPs IPB terus menjadi pusat ilmu yang adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman. “Kami membangun ini dengan semangat pelayanan terhadap ilmu dan bangsa. Sekarang giliran generasi muda meneruskan tongkat estafet ini,” ujar Prof. Syafrida.
Menghormati jejak para pemimpin terdahulu, SPs IPB University memberikan penghargaan kepada para dekan lintas generasi, baik yang masih aktif maupun yang telah wafat. Penghargaan diserahkan langsung oleh Dekan SPs bersama perwakilan keluarga. Tokoh-tokoh yang menerima apresiasi antara lain Prof. Dr. Andi Hakim Nasution (alm); Prof. Dr. Ir. Edi Guhardja, M.Sc., Ph.D. (alm); Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc.; Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, M.S.; Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc.Agr. (alm); dan Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng. Suasana penuh penghargaan dan haru mengiringi sesi ini sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi mereka terhadap perkembangan institusi.
Momentum peringatan 50 tahun ini juga ditandai dengan Grand Launching OMDA CUP & Culture Fest 2025, sebuah ajang kolaborasi budaya dan olahraga antar organisasi mahasiswa daerah di lingkungan Sekolah Pascasarjana IPB. Seremoni pembukaan dilakukan dengan pemukulan gong oleh Dekan SPs Prof. Dodik Ridho Nurrochmat, didampingi Wakil Dekan Prof. Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Titi Candra Sunarti, M.Si. Turut mendampingi dalam simbolisasi tersebut adalah Dinda Aslam Nurul Hida, S.P., M.Si., Wakil Ketua Umum Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University, serta Muhammad Alfikri, S.E., Ketua Panitia Omda Cup Pasca IPB.
Sebagai penutup, rangkaian acara dimeriahkan oleh penampilan seni budaya dari mahasiswa pascasarjana yang tergabung dalam berbagai Organisasi Mahasiswa Daerah. Tarian khas daerah dibawakan oleh mahasiswa asal Riau, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan, yang memukau audiens dengan koreografi dan kostum yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara. Suasana semakin hangat saat penampilan musik dan nyanyian disuguhkan oleh mahasiswa asal Sumatera Utara, serta kolaborasi mahasiswa dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Pertunjukan ini menjadi bukti bahwa SPs IPB University adalah rumah besar bagi keberagaman, tempat bertemunya ilmu, budaya, dan semangat persatuan Indonesia.
Dengan semangat 50 tahun, Sekolah Pascasarjana IPB University mempertegas komitmennya untuk terus melahirkan pemimpin berilmu, ilmuwan berdampak, dan inovator yang mampu menavigasi masa depan bangsa dengan sains, kebijakan, dan inovasi.